Rabu, 22 Oktober 2008

Menulis Semudah Ngobrol

Wednesday, October 22nd, 2008

Pagi tadi, gue berangkat dari rumah jam tengah 8, sampai kampus jam 8 lebih dikit buat ikut Talk Show dengan tema: Menulis Semudah Ngobrol. Yang acaranya sendiri baru dimulai jam 9 nan. Pembicaranya Pak Rektor kampus gue tercinta, namanya Pak Bambang Setiadji, penulis buku terkenal di seantero Solo mbak Afifah Afra (yah walo dah punya anak 2, secara usia baru 29, gue panggil mbak dong), dosen Fakultas Psikologi yang juga penyiar di Mentari FM Solo Pak Sholeh Amini, terus seharusnya moderatornya si Mukhammad Nurul Furqan (Finalis pemain film Ketika Cinta Bertasbih) tapi sayang dia gak bisa dateng karena lagi syuting film Ketika Cinta Bertasbih di Mesir, jadi di ganti ma ketua FLP Solo, mas Aries Adenata.




Menulis Semudah Ngobrol, menurut loh?
Gue setuju, asal apa yang lu omongin itu lu tulis, maka menulis itu memang semudah ngobrol.
Sebenernya ada banyak alasan mengapa seorang menulis. Gue sendiri hobi nulis. Di buku diary sih. (kalo pengin simpel, gak ribet and cepet, gue biasa nulis di software Diary One, semacam e-diary lah. Kadang apa yang gue tulis, di Diary One gue masukin ke blog). Buat orang yang setipe kayak gue, yang gak hobi ngobrol, pasti lu bakalan lebih milih nulis daripada curhat ke orang lain. Lu lebih milih nuangin semua uneg-uneg, keluh kesah, bete, pengen ngamuk, kebahagiaan, kepuasan, kesenangan, semua perasaan lu lewat tulisan, dalam bentuk buku catatan harian. Kalo gue sekarang lebih senang nulis hal-hal yang gue inginkan terjadi. Jadi misal lu lagi bete, lu bisa nuliskan hal yang seharusnya terjadi, hal yang sebenernya lu inginkan. Karna lu bisa bayangin kalo hal yang lu inginkan itu bener terjadi, lu pasti bahagia. Jadi nikmati perasaan bahagia lu, bete lu ilang deh. (Gue begitu karna gue parno aja, karna apa yang lu tulis bisa nimbulin aura positif atopun negatif. The Secret-nya Rhonda Byrne is definitely influencing my life).

Menurut mbak Afifah Afra alasan orang menulis adalah:
1. Mengikat Ilmu
AyatAl-Qur'an yang pertama kali turun adalah "Iqra bismirabbika ladzii khalaq". Sebelum kita melakukan sesuatu, Islam menganjurkan kita melakukan membaca sebagai aktifitas pertama. Terutama setelah bangun tidur. Ali bin Abi Thalib berkata: "Qayyidul'ilma bil kitaabah" yang artinya ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Karena ilmu letaknya di memori, sedangkan memori seringkali tersimpan 'begitu rapi' di otak sehingga sulit untuk dikuak saat kita membutuhkannya. Pada otak kita terdapat bagian primitif yang jika kita sedang panik, biasanya akan menjadi aktif. Maka, tak heran jika ada orang yang ilmunya setinggi gunung, namun terlihat begitu tolol ketika sedang panik. Oleh karna itu, ilmu butuh diikat, agar tidak berlarian ke sana kemari. Dan cara mengikat ilmu yang paling tepat adalah dengan menuliskannya. Itulah, mengapa dalam ayat tersebut, kita disuruh untuk melakukan iqra'. (Itu juga alesan kenapa blog gue, gue kaseh label: Voices Inside My Head. Terlalu banyak suara-suara dalam kepala gue yang membuat gue jadi editor ledakan-ledakan ide yang berebutan pengen segera ditulis biar gak bertebaran kemane-mane)
2. Penyebaran Pemikiran
3. Berpikir Lebih Sistematis

Apa yang membuat anda tidak bisa memahami jalan pemikiran seseorang yang tengah berbicara di depan anda? bisa jadi, karena seseorang tersebut mengucapkan kalimat-kalimatnya dengan meloncat-loncat. Apalagi jika ia belum merancang apa-apa yang harus ia ucapkan sebelumnya. Hal tersebut akan bisa lebih diantisipasi jika kita terbiasa dengan bahasa tulis. Ketika kita menulis, kita memiliki kesempatan untuk mengedit tulisan-tulisan kita kembali. Kita bisa menata jalan pikiran yang berantakan menjadi lebih rapi, bisa membuang-buang bagian yang tidak trlalupenting, sehingga kita bisa mendapatkan hubungan sebab akibat yang logis, yang sistematis, tanpa direcoki terlalu banyak bumbu yang memusingkan.
4. Kepuasan Batin
Kepuasan batin akan kita peroleh jika kita mengerjakan sesuatu yang menjadi hobi kita. Jika hobi kita adalah menulis, di saat kita mendapatkan sebuah ide yang kita anggap menarik, biasanya yang muncul dalam benak kita adalah keinginan yang meledak-ledak untuk menuangkannya. Dan betapa lega ketika kita berhasil menyemburkan ide-ide itu dalam bauran kata-kata yang termanage dengan baik.
5. Mengendalikan Emosi
Paraahli ilmu jiwa menyarankan agar kita sering-sering menulis untukmelatih kecerdasan emosi. Jangan abaikan katarsis, karena seringkali berbuntut destruktif, alias kerusakan-kerusakan yang kita ciptakan tanpa pikir panjang. Soalnya, jika kita sedang marah, yang dominan pada otak kita adalah bagian primitif yang sama dengan otak reptilia.
6. Ekspresi Empati dan Pembelaan
7. Sehat dan Awet Muda

Menurut Nawal el-Sadawy, menulis akan membuat kita awet muda. Menulis membuat kita tak perlu bersusah payah melakukan operasi plastik guna menghilangkan kerutan-kerutan ketuaan.
8. Relasi
Dengan menulis, apabila kita bergabung dengan komunitas para penulis, biasanya akan membukakan pintu pergaulan seluas-luasnya. Ketika kita menulis, karya kita tersebar, pasti akan ada feedback dari pembaca. Melalui surat-surat, mereka akan mengomentari karya kita. Jika kitatelaten membalasa surat-surat mereka, maka sahabat pena kita akan bertambah. Taka adakebahagiaan yang lebih besar selain memiliki sahabat di muka bumi ini, kan? Kecuali jika anada adalah orang yang lebih sering menghindarkan diri dari hingar-bingar dan mengurung diri dalam kesunyian yang beku.
9. Penghasilan
Jadi, menulis ternyata bisa dijadikan sebagai profesi yang cukup menjanjikan. Apalagi bila ternyata tulisan kita digemari orang. Kita tdiak akan repot-repot menulis surat lamaran, apalagi antre membuat SKCK atau kartu kuning seperti saathendak mendaftar CPNS, karna justru penerbit yang akan melamar kita.
Ingat, tujuan kita menulis yang pertama kali adalah dakwah bil kalam, mengajak orang kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran melalui perantaraan kalam.

Tuh, yang gue dapet dari hasil dakwahnya mbak Afifah Afra.

Kalo dari pak Sholeh Amini, gue udah aura negatif dulu. Secara makalahnya dia judulnya dah negatif: Menulis itu tidak gampang. Jadi males gue. Astaghfirullahhaladzim. Ma'af ya Pak. Tapi, gue dapet ilmu juga. Ilmu yang gue dapet adalah bagaimana persiapan dan persyaratan menulis. Persiapannya adalah: minat, target pengharapan, keberanian, selalu mengupdate diri dengan banyak membaca karya-karya orang lain dan siap & berani jadi orang terkenal, kaya dan dikagumi oleh khalayak. Kalo syaratnya: mempunyai pengetahuan tentang dasar-dasar kepenulisan, dan tersedia sarana & prasarana yang memadai.

Pak Bambang Setiadji, komen gue: pak kapan ngajar di MPd Reguler semester 2? Dah 2 kali kosong lho pak. Gue tadi pagi duduk di sebelah kirinya pak Bambang, paling depan lagi. Seneng bo' jadi yang terdepan.

Yang jelas, dari Talk Show ini gue dapet tanda tangannya Mbak Afra di buku karya mbak Afra yang gue punya. Bisa photo bareng juga. Gue yakin banget, banyak dari semua peserta Talk Show pengen ngeliat tuh pemeran Ketika Cinta Bertasbih (Su'udzan nih gue). Terbukti dari semua yang hadir pada gak bawa buku hasil karyanya mbak Afifah Afra. Orang pada gak minta tanda tangan. Yang minta cuma gue bo'. Gue kan bawa 2 bukunya: Temen Tetep Mesra ma ...and The Star is Me! Puas gue bisa ketemu penulis.

Penulis yang pernah gue hadiri acaranya itu: Andrea Hirata (ooooh, Om Ikal), Helvy Tiana Rosa, Izzatul Jannah, Afifah Afra, Didik Hermawan, NasSirun PurwOkartun, Aries Adenata. Gue pengen ketemu Om Ikal lagi. Karna kalo deket Om Ikal atau ada dalam Talk Show-nya Om Ikal dijamin 100% yang hadir pada masang tampang senyum, damai, nyaman, puas, gak ada deh yang namanya sedih, sendu, bete, muram. Puas pokoknya ngeliat Om Ikal, motivator, inspirator hidup semua orang!!! Hidup Om Ikal! Cepetan nikah aja deh Om! A Ling kemana sih.

Finally, I'm sure, gue adalah calon penulis terkenal yang bahagia yang suatu hari nanti buku hasil karya gue muncul di rak-rak toko buku, bisa Gramedia, Gunung Agung, QB World, Toga Mas, Jendela, dan lain lain. Gue yakin hal ini pasti terjadi, Amiin ya rabbal alamin. Please ya 4W1, make it come true!






Read More! Voices Inside My Head: Oktober 2008

I will Change my Life Style

Gue kadang sebel ma diri gue sendiri, karna apa: Malessnya minta ampun!!!

That's why, gue berjanji kalo gue mau ngerubah gaya hidup gue. Yang tadinya bangun tidur jam tengah 6 pagi baru sholat Subuh, habis sholat Subuh, did nothing beside sleep and listened music from Winamp, trus baru bangun sekitar jam 10-an, langsung sarapan and mandi. Mo gue rubah, gue harus bangun buat sholat Subuh maximal jam 5 pagi, habis itu BACA BUKU, apa aja, sambil mendengarkan musik juga bakalan lebih asiik. Jam 7 pagi mandi, terus sholat Dhuha. Gue menghindari tidur di pagi hari, karna tidur di pagi hari deket dengan penyakit dan jauh dari rezeki, and gue gak mau hal itu terjadi dalam hidup gue! Terus sarapan, habis itu mo aktualisasi diri juga boleh, kalo gak da yang ngajakin keluar ya BACA BUKU! Secara gue termasuk pelahap buku. Buku-buku yang gue baca akhir-akhir ini, temanya buku-buku motivasi. Buku-buku pemerlancar kerja otak. Gak lupa majalah juga. Gue sebenernya termasuk pembaca buku yang cepet, tapi karna seringnya buang-buang waktu buat tidur di pagi hari, BACA BUKU jadi lama. Gue HARUS ngerubahnya. Pokoknya, BACA BUKU adalah lifestyle gue!!!! Gue pengen ngembalikan image itu dalam diri gue yang udah berbulan-bulan ini hilang!!!!



Read More! Voices Inside My Head: Oktober 2008

How to prevent 'a sick of being broke' feeling

Gue adalah tipe cewek boros, tapi gue berusaha untuk ngerubah nature gue. Gak nyaman banget, kalo tiba-tiba di minggu terakhir tiap bulannya, jatah udah mulai menipis, jadinya gak bisa beli something yang aneh-aneh yang gue suka, atau beli makanan yang yummy yummy. Ooooh, so sad!


Karena gue jauh dari orang tua, terus masih kuliah juga, pastinya tiap bulannya gue dapet jatah. Dan itu bikin gue harus membuat yang namanya budget, (buat kelancaran hidup).


Mulai dari:

Bikin rencana pendapatan dan pengeluaran. Bisa ditulis di buku harian, lu dapet berapa and hari itu juga lu habis berapa, dicatet semua. Biar bisa ngontrol, apakah ada sisa atau malah tekor.

Biasakan Menabung:

Karena menabung itu penting. Uang yang ditabung di Bank, tiap bulannya pasti akan mendapatkan yang namanya bunga, jadi uang yang kita tabung akan bertambah.

Berapa banyak uang yang harus ditabung:

1. Tabung sejumlah uang sebelum membelanjakannya. kalau kita mendapatkan uang, baik dari ortu atau hasil kerja part time, sisihkan sebagian untuk ditabung sebelum membelanjakannya. Tujuannya supaya kamu lebih bebas menggunakan uang yang akan kita belanjakan dan tahu batasan mana yang penting atau nggak.

2. Pertimbangkan matang-matang sebelum membeli sesuatu. Ketika tertarik sama sepatu seharga ratusan ribu, pikir dulu baik-baik, apakah sepatu itu penting atau nggak. Pikirkan juga berapa banyak barang atau pun kebutuhan lain yang bisa kita beli dengan uang ratusan ribu tersebut. Yang penting jangan merasa terpaksa. Yang lebih tahu kebutuhan, kan kita. Kalo kita merasa sepatu mahal itu penting dan bisa awet, nggak ada salahnya kalo dibeli aja.


"Big things come from small things, so start saving our money!"








Read More! Voices Inside My Head: Oktober 2008

Senin, 20 Oktober 2008

My Fave Billboard in Klaten City!!!
































Billboard ini emang khusus provider 3. Lokasinya ada di atas jalan Pemuda Selatan. Di antara Bank BNI '46 and Telkom Klaten. Kalo liat billboard ini, pertanda BNI ma Telkom udah deket. Karna gue sering ke dua tempat ini. Sering ambil uang and ke warnet Pelangi-nya Telkom. Sebenernya gue ngefans ma billboard ini dah lama. Semenjak 3 advertisement-nya ada di Indonesia, nih billboard dah di kontrak jadi punya 3. Tiap ada iklan baru, warna billboardnya pun berubah-ubah. Pernah orange, biru, ungu, pink, hitam, keren-keren deh. Tapi gue baru sempat take pictures-nya ya yang tiga di atas itu. Gue bakalan setia menunggu billboard 3 yang lain, tapi tetep di lokasi yang sama. Hehehehe,
Read More! Voices Inside My Head: Oktober 2008

Rabu, 15 Oktober 2008

Photo-photo saudara pas lagi pada ngumpul




















Nih, si Faros anaknya tante gue yang di Bali.















Adek gue, Ragil namanya.




















Nih si Achan, adek gue yang paling kecil, paling cerewet, paling susah kalo lagi tidur dibangunin, tapi ngangenin.















Iki Mas Awwab, pas arep cabut ke Bali. Tak pasang tho.















Habis metik Mangga.















Makanan - makanan lebaran.















Touring Jogja - Semarang, pasca lebaran, hehehehe

* Lebaran intinya saling ma'af memaafkan. Minal aidin wal faidzin ya, buat semua orang Islam yang ada di muka bumi ini. May 4W1 bless us. Amiin.
Read More! Voices Inside My Head: Oktober 2008

Menulis Semudah Ngobrol

Wednesday, October 22nd, 2008

Pagi tadi, gue berangkat dari rumah jam tengah 8, sampai kampus jam 8 lebih dikit buat ikut Talk Show dengan tema: Menulis Semudah Ngobrol. Yang acaranya sendiri baru dimulai jam 9 nan. Pembicaranya Pak Rektor kampus gue tercinta, namanya Pak Bambang Setiadji, penulis buku terkenal di seantero Solo mbak Afifah Afra (yah walo dah punya anak 2, secara usia baru 29, gue panggil mbak dong), dosen Fakultas Psikologi yang juga penyiar di Mentari FM Solo Pak Sholeh Amini, terus seharusnya moderatornya si Mukhammad Nurul Furqan (Finalis pemain film Ketika Cinta Bertasbih) tapi sayang dia gak bisa dateng karena lagi syuting film Ketika Cinta Bertasbih di Mesir, jadi di ganti ma ketua FLP Solo, mas Aries Adenata.




Menulis Semudah Ngobrol, menurut loh?
Gue setuju, asal apa yang lu omongin itu lu tulis, maka menulis itu memang semudah ngobrol.
Sebenernya ada banyak alasan mengapa seorang menulis. Gue sendiri hobi nulis. Di buku diary sih. (kalo pengin simpel, gak ribet and cepet, gue biasa nulis di software Diary One, semacam e-diary lah. Kadang apa yang gue tulis, di Diary One gue masukin ke blog). Buat orang yang setipe kayak gue, yang gak hobi ngobrol, pasti lu bakalan lebih milih nulis daripada curhat ke orang lain. Lu lebih milih nuangin semua uneg-uneg, keluh kesah, bete, pengen ngamuk, kebahagiaan, kepuasan, kesenangan, semua perasaan lu lewat tulisan, dalam bentuk buku catatan harian. Kalo gue sekarang lebih senang nulis hal-hal yang gue inginkan terjadi. Jadi misal lu lagi bete, lu bisa nuliskan hal yang seharusnya terjadi, hal yang sebenernya lu inginkan. Karna lu bisa bayangin kalo hal yang lu inginkan itu bener terjadi, lu pasti bahagia. Jadi nikmati perasaan bahagia lu, bete lu ilang deh. (Gue begitu karna gue parno aja, karna apa yang lu tulis bisa nimbulin aura positif atopun negatif. The Secret-nya Rhonda Byrne is definitely influencing my life).

Menurut mbak Afifah Afra alasan orang menulis adalah:
1. Mengikat Ilmu
AyatAl-Qur'an yang pertama kali turun adalah "Iqra bismirabbika ladzii khalaq". Sebelum kita melakukan sesuatu, Islam menganjurkan kita melakukan membaca sebagai aktifitas pertama. Terutama setelah bangun tidur. Ali bin Abi Thalib berkata: "Qayyidul'ilma bil kitaabah" yang artinya ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Karena ilmu letaknya di memori, sedangkan memori seringkali tersimpan 'begitu rapi' di otak sehingga sulit untuk dikuak saat kita membutuhkannya. Pada otak kita terdapat bagian primitif yang jika kita sedang panik, biasanya akan menjadi aktif. Maka, tak heran jika ada orang yang ilmunya setinggi gunung, namun terlihat begitu tolol ketika sedang panik. Oleh karna itu, ilmu butuh diikat, agar tidak berlarian ke sana kemari. Dan cara mengikat ilmu yang paling tepat adalah dengan menuliskannya. Itulah, mengapa dalam ayat tersebut, kita disuruh untuk melakukan iqra'. (Itu juga alesan kenapa blog gue, gue kaseh label: Voices Inside My Head. Terlalu banyak suara-suara dalam kepala gue yang membuat gue jadi editor ledakan-ledakan ide yang berebutan pengen segera ditulis biar gak bertebaran kemane-mane)
2. Penyebaran Pemikiran
3. Berpikir Lebih Sistematis

Apa yang membuat anda tidak bisa memahami jalan pemikiran seseorang yang tengah berbicara di depan anda? bisa jadi, karena seseorang tersebut mengucapkan kalimat-kalimatnya dengan meloncat-loncat. Apalagi jika ia belum merancang apa-apa yang harus ia ucapkan sebelumnya. Hal tersebut akan bisa lebih diantisipasi jika kita terbiasa dengan bahasa tulis. Ketika kita menulis, kita memiliki kesempatan untuk mengedit tulisan-tulisan kita kembali. Kita bisa menata jalan pikiran yang berantakan menjadi lebih rapi, bisa membuang-buang bagian yang tidak trlalupenting, sehingga kita bisa mendapatkan hubungan sebab akibat yang logis, yang sistematis, tanpa direcoki terlalu banyak bumbu yang memusingkan.
4. Kepuasan Batin
Kepuasan batin akan kita peroleh jika kita mengerjakan sesuatu yang menjadi hobi kita. Jika hobi kita adalah menulis, di saat kita mendapatkan sebuah ide yang kita anggap menarik, biasanya yang muncul dalam benak kita adalah keinginan yang meledak-ledak untuk menuangkannya. Dan betapa lega ketika kita berhasil menyemburkan ide-ide itu dalam bauran kata-kata yang termanage dengan baik.
5. Mengendalikan Emosi
Paraahli ilmu jiwa menyarankan agar kita sering-sering menulis untukmelatih kecerdasan emosi. Jangan abaikan katarsis, karena seringkali berbuntut destruktif, alias kerusakan-kerusakan yang kita ciptakan tanpa pikir panjang. Soalnya, jika kita sedang marah, yang dominan pada otak kita adalah bagian primitif yang sama dengan otak reptilia.
6. Ekspresi Empati dan Pembelaan
7. Sehat dan Awet Muda

Menurut Nawal el-Sadawy, menulis akan membuat kita awet muda. Menulis membuat kita tak perlu bersusah payah melakukan operasi plastik guna menghilangkan kerutan-kerutan ketuaan.
8. Relasi
Dengan menulis, apabila kita bergabung dengan komunitas para penulis, biasanya akan membukakan pintu pergaulan seluas-luasnya. Ketika kita menulis, karya kita tersebar, pasti akan ada feedback dari pembaca. Melalui surat-surat, mereka akan mengomentari karya kita. Jika kitatelaten membalasa surat-surat mereka, maka sahabat pena kita akan bertambah. Taka adakebahagiaan yang lebih besar selain memiliki sahabat di muka bumi ini, kan? Kecuali jika anada adalah orang yang lebih sering menghindarkan diri dari hingar-bingar dan mengurung diri dalam kesunyian yang beku.
9. Penghasilan
Jadi, menulis ternyata bisa dijadikan sebagai profesi yang cukup menjanjikan. Apalagi bila ternyata tulisan kita digemari orang. Kita tdiak akan repot-repot menulis surat lamaran, apalagi antre membuat SKCK atau kartu kuning seperti saathendak mendaftar CPNS, karna justru penerbit yang akan melamar kita.
Ingat, tujuan kita menulis yang pertama kali adalah dakwah bil kalam, mengajak orang kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran melalui perantaraan kalam.

Tuh, yang gue dapet dari hasil dakwahnya mbak Afifah Afra.

Kalo dari pak Sholeh Amini, gue udah aura negatif dulu. Secara makalahnya dia judulnya dah negatif: Menulis itu tidak gampang. Jadi males gue. Astaghfirullahhaladzim. Ma'af ya Pak. Tapi, gue dapet ilmu juga. Ilmu yang gue dapet adalah bagaimana persiapan dan persyaratan menulis. Persiapannya adalah: minat, target pengharapan, keberanian, selalu mengupdate diri dengan banyak membaca karya-karya orang lain dan siap & berani jadi orang terkenal, kaya dan dikagumi oleh khalayak. Kalo syaratnya: mempunyai pengetahuan tentang dasar-dasar kepenulisan, dan tersedia sarana & prasarana yang memadai.

Pak Bambang Setiadji, komen gue: pak kapan ngajar di MPd Reguler semester 2? Dah 2 kali kosong lho pak. Gue tadi pagi duduk di sebelah kirinya pak Bambang, paling depan lagi. Seneng bo' jadi yang terdepan.

Yang jelas, dari Talk Show ini gue dapet tanda tangannya Mbak Afra di buku karya mbak Afra yang gue punya. Bisa photo bareng juga. Gue yakin banget, banyak dari semua peserta Talk Show pengen ngeliat tuh pemeran Ketika Cinta Bertasbih (Su'udzan nih gue). Terbukti dari semua yang hadir pada gak bawa buku hasil karyanya mbak Afifah Afra. Orang pada gak minta tanda tangan. Yang minta cuma gue bo'. Gue kan bawa 2 bukunya: Temen Tetep Mesra ma ...and The Star is Me! Puas gue bisa ketemu penulis.

Penulis yang pernah gue hadiri acaranya itu: Andrea Hirata (ooooh, Om Ikal), Helvy Tiana Rosa, Izzatul Jannah, Afifah Afra, Didik Hermawan, NasSirun PurwOkartun, Aries Adenata. Gue pengen ketemu Om Ikal lagi. Karna kalo deket Om Ikal atau ada dalam Talk Show-nya Om Ikal dijamin 100% yang hadir pada masang tampang senyum, damai, nyaman, puas, gak ada deh yang namanya sedih, sendu, bete, muram. Puas pokoknya ngeliat Om Ikal, motivator, inspirator hidup semua orang!!! Hidup Om Ikal! Cepetan nikah aja deh Om! A Ling kemana sih.

Finally, I'm sure, gue adalah calon penulis terkenal yang bahagia yang suatu hari nanti buku hasil karya gue muncul di rak-rak toko buku, bisa Gramedia, Gunung Agung, QB World, Toga Mas, Jendela, dan lain lain. Gue yakin hal ini pasti terjadi, Amiin ya rabbal alamin. Please ya 4W1, make it come true!






I will Change my Life Style

Gue kadang sebel ma diri gue sendiri, karna apa: Malessnya minta ampun!!!

That's why, gue berjanji kalo gue mau ngerubah gaya hidup gue. Yang tadinya bangun tidur jam tengah 6 pagi baru sholat Subuh, habis sholat Subuh, did nothing beside sleep and listened music from Winamp, trus baru bangun sekitar jam 10-an, langsung sarapan and mandi. Mo gue rubah, gue harus bangun buat sholat Subuh maximal jam 5 pagi, habis itu BACA BUKU, apa aja, sambil mendengarkan musik juga bakalan lebih asiik. Jam 7 pagi mandi, terus sholat Dhuha. Gue menghindari tidur di pagi hari, karna tidur di pagi hari deket dengan penyakit dan jauh dari rezeki, and gue gak mau hal itu terjadi dalam hidup gue! Terus sarapan, habis itu mo aktualisasi diri juga boleh, kalo gak da yang ngajakin keluar ya BACA BUKU! Secara gue termasuk pelahap buku. Buku-buku yang gue baca akhir-akhir ini, temanya buku-buku motivasi. Buku-buku pemerlancar kerja otak. Gak lupa majalah juga. Gue sebenernya termasuk pembaca buku yang cepet, tapi karna seringnya buang-buang waktu buat tidur di pagi hari, BACA BUKU jadi lama. Gue HARUS ngerubahnya. Pokoknya, BACA BUKU adalah lifestyle gue!!!! Gue pengen ngembalikan image itu dalam diri gue yang udah berbulan-bulan ini hilang!!!!



How to prevent 'a sick of being broke' feeling

Gue adalah tipe cewek boros, tapi gue berusaha untuk ngerubah nature gue. Gak nyaman banget, kalo tiba-tiba di minggu terakhir tiap bulannya, jatah udah mulai menipis, jadinya gak bisa beli something yang aneh-aneh yang gue suka, atau beli makanan yang yummy yummy. Ooooh, so sad!


Karena gue jauh dari orang tua, terus masih kuliah juga, pastinya tiap bulannya gue dapet jatah. Dan itu bikin gue harus membuat yang namanya budget, (buat kelancaran hidup).


Mulai dari:

Bikin rencana pendapatan dan pengeluaran. Bisa ditulis di buku harian, lu dapet berapa and hari itu juga lu habis berapa, dicatet semua. Biar bisa ngontrol, apakah ada sisa atau malah tekor.

Biasakan Menabung:

Karena menabung itu penting. Uang yang ditabung di Bank, tiap bulannya pasti akan mendapatkan yang namanya bunga, jadi uang yang kita tabung akan bertambah.

Berapa banyak uang yang harus ditabung:

1. Tabung sejumlah uang sebelum membelanjakannya. kalau kita mendapatkan uang, baik dari ortu atau hasil kerja part time, sisihkan sebagian untuk ditabung sebelum membelanjakannya. Tujuannya supaya kamu lebih bebas menggunakan uang yang akan kita belanjakan dan tahu batasan mana yang penting atau nggak.

2. Pertimbangkan matang-matang sebelum membeli sesuatu. Ketika tertarik sama sepatu seharga ratusan ribu, pikir dulu baik-baik, apakah sepatu itu penting atau nggak. Pikirkan juga berapa banyak barang atau pun kebutuhan lain yang bisa kita beli dengan uang ratusan ribu tersebut. Yang penting jangan merasa terpaksa. Yang lebih tahu kebutuhan, kan kita. Kalo kita merasa sepatu mahal itu penting dan bisa awet, nggak ada salahnya kalo dibeli aja.


"Big things come from small things, so start saving our money!"








My Fave Billboard in Klaten City!!!
































Billboard ini emang khusus provider 3. Lokasinya ada di atas jalan Pemuda Selatan. Di antara Bank BNI '46 and Telkom Klaten. Kalo liat billboard ini, pertanda BNI ma Telkom udah deket. Karna gue sering ke dua tempat ini. Sering ambil uang and ke warnet Pelangi-nya Telkom. Sebenernya gue ngefans ma billboard ini dah lama. Semenjak 3 advertisement-nya ada di Indonesia, nih billboard dah di kontrak jadi punya 3. Tiap ada iklan baru, warna billboardnya pun berubah-ubah. Pernah orange, biru, ungu, pink, hitam, keren-keren deh. Tapi gue baru sempat take pictures-nya ya yang tiga di atas itu. Gue bakalan setia menunggu billboard 3 yang lain, tapi tetep di lokasi yang sama. Hehehehe,

Photo-photo saudara pas lagi pada ngumpul




















Nih, si Faros anaknya tante gue yang di Bali.















Adek gue, Ragil namanya.




















Nih si Achan, adek gue yang paling kecil, paling cerewet, paling susah kalo lagi tidur dibangunin, tapi ngangenin.















Iki Mas Awwab, pas arep cabut ke Bali. Tak pasang tho.















Habis metik Mangga.















Makanan - makanan lebaran.















Touring Jogja - Semarang, pasca lebaran, hehehehe

* Lebaran intinya saling ma'af memaafkan. Minal aidin wal faidzin ya, buat semua orang Islam yang ada di muka bumi ini. May 4W1 bless us. Amiin.